Sunday 7 February 2010

cepat sembuh, jakartaku

jakarta adalah kota yang megah. gedung-gedung pecakar langit bertebaran di sana sini. mobil-mobil mewah mengantri di sepanjang jalan yang sedang diperlebar. monumen nasional berdiri dengan gagahnya, seakan menunjukkan wilayah kekuasannya. leher jenjang yang dihiasi permata indah masuk ke dalam mobil, tangannya menenteng berkantong-kantong tas kertas. namun itu hanya sebagian dari jakarta.

jakarta keras. bus kota yang geram mengeluarkan asap hitam mengepul. klakson-klakson bersahut-sahutan menandai macetnya jalanan. suara beras dalam botol bergemericik di tangan anak-anak dan orang buta. jakarta seperti memiliki susunan kasta. dia yang tertidur di dalam mobil mewah, dan dia yang penuh peluh di bawah terik matahari.

saya tinggal di jakarta. saya pernah tertidur di dalam mobil mewah itu. saya juga sering berjemur di bawah panas matahari. saya ingin jakarta yang lebih baik. saya ingin jakarta yang ramah. jakarta di mana orang-orang tidak berlari-larian, berebut tempat duduk, saat naik kendaraan umum, padahal bus itu disebut-sebut sebagai karya pemerintah yang cukup maju. saya mau jakarta yang lebih bersih. sedih rasanya melihat orang dengan seenaknya melempar botol bekas ke jalanan. lebih sedih lagi melihat teman di samping saya membuang bungkus permen ke bawah. seakan-akan jakarta ini tempat sampah raksasa.

saya hanya ingin jakarta yang lebih baik. koalisi warga untuk jakarta 2030 mengadakan survei dan diperlukan satu juta suara untuk menyembuhkan ibu kota. mari benahi jakarta.


gambar: http://berwisataria.astalog.com/files/2009/10/monas-2.jpg

No comments:

Post a Comment