Sunday 8 June 2008

feminism vs feminim

ada begitu banyak tipe dan karakter perempuan di dunia ini. ada yang berjuang demi kesetaraan gender, ada pula yang rela tertindas. Ada yang 'boyish', ada pula yang 'girly'. Tapi perempuan yang lembek, itu yang tidak masuk dalam cacatan. Perempuan-perempuan yang cenderung mengeluh bila terpaksa berjalan kaki sepanjang seratus meter. Perempuan yang manja dan selalu merengek. Permpuan yang menggunakan 'perempuan' sebagai alasan agar dimaklumi. Perempuan-perempuan macam inilah yang membuat kaum feminis malu. Malu karena memperjuangkan hak-hak perempuan manja. Apa yang selama ini diteriakkan kaum feminis menjadi kata-kata hampa saat seorang perempuan megngunakan alasan, "Kami kan perempuan." sebagai pelarian dari kewajibannya. Dididik di sekolah homogen memang membawa pengaruh yang cukup besar bagi seseorang. Perempuan tidak lagi mau dibedakan dengan kaum pria. Mulai dari soal yang kecil, mengangkat barang. Jangan lemah sebagai perempuan dan berkata, 'Aku kan perempuan. Kenapa bukan laki-laki yang membawa barang berat itu?' Dengan begitu perempuan sudah menjatuhkan kemampuannya sendiri. Untuk apa bertumpu pada orang lain? Berpangku tangan dan menunggu orang lain untuk menuntun? Jangan jadi perempuan yang lemah! Jangan lembek! Coba hargai diri sendiri sebagai perempuan sebelum berharap gender lain memandang perempuan dengan hormat.

2 comments:

  1. untuk menjadi seorang feminis ga harus bawa buku betty friedan kemana-mana...

    untuk menjadi seorang yg feminim ga perlu jd lebay gt juga...

    gue sendiri, klo di bis, hanya memberikan tempat duduk gue ke wanita lanjut usia...

    untuk wanita usia produktif, apalagi mahasiswa...biarlah mereka memakai kaki mereka yang kuat mengenakan high heels untuk berdiri... (kecuali yg cantik tentunya...)

    ReplyDelete
  2. novy!
    ini si temennya evi,ninin yg wkt itu bersamamu di citos!
    hemm kalo laki2 yg lalu merasa terancam dgn kemandirian perempuan gmn?
    klo laki2 yg menuduh perempuan feminis cuma buat ngeledek dia gmn?
    gue cuma kasian krn perempuan dituntut buat jadi siapa aja, dan hebat dimana aja, di ruang publik, di dapur, di tempat tidur, di depan anak-anak, blahblah
    sedangkan banyak perempuan ga pengen jadi itu smua,,
    gue setuju bahwa cewe g bole manja. gue geli sm cewe manja. tp klo dgn kemandirian kita bikin lakilaki (di indonesia, khususnya)lari gmn?
    btw, blog lo gue link ya
    dan blog kacamata itu,,
    mampir2 di blog saya!

    ReplyDelete